CANDI BOROBUDUR
Candi Borobudur merupakan candi atau kuil Buddha terbesar di dunia. Candi Borobudur memiliki arti, Boro yang memiliki arti Vihara, sementara Budur memiliki arti diatas, jadi arti dari Borobudur yaitu Vihara yang dibangun diatas bukit. Tinggi bangunan borobudur yaitu setiggi 35 km dengan panjang 121 m, dan lebar 121 m. Candi Borobudur terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat 3 petaran melingkar, pada dindingannya dihiasi dengan 2, 672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Candi Borobudur pertama kali dibentuk atas inisiatif Raja Samaratungga sekitar tahun 824 Masehi. Meski begitu, Candi Borobudur selesai dibangun pada tahun 900 Masehi pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani, putri Raja Samaratungga. Arsitek yang berjasa dalam merancang candi tersebut ialah Gunadharma. Kemegahan Candi Borobudur sendiri sempat ditinggalkan dan hilang akibat terkubur tanah dan debu vulkanik erupsi Gunung Merapi. Para ahli menduga bahwa Candi Borobudur sempat ditinggalkan akibat bencana Gunung Merapi yang meletus pada sekitar tahun 1006 Masehi dan baru ditemukan pada tahun 1814. Penemuan Candi Borobudur sendiri berawal dari perjalanan yang dilakukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles ke kota Semarang. Kala itu, ia menemukan informasi bahwa di kawasan Kedu ( Karesidenan yang meliputi Magelang ), ada beberapa susunan batu bergambar yang ditutupi semak belukar. Kemudian pada tahun 1835, Raffles mengutus Cornelius untuk meninjau dan membersihkan bangunan tersebut bersama Residen Kedu.
Adapun pemugaran bagian Arupadhatu ( puncak candi ) dilakukan oleh Theodore Van Erp pada tahun 1907-1911. Pemugaran lanjutan dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO pada tahun 1973-1983. Pemugaran yang dilakukan berfokus pada bagian candi dibawah arupadhatu yang dibersihkan dan dikembalikan ke posisi semula.
Bangunan Candi Borobudur dibedakan menjadi tiga bagian, yakni :
1. Kamadhatu yaitu bagian tingkat pertama hingga tingkat ketiga dari candi Borobudur. Bagian Kamadhatu memiliki relief karmawibhangga yang menggambarkan hukum pada manusia.
2. Rupadhatu yaitu bagian tingkat keempat hingga keenam candi yang memiliki relief Lalitavistara dan Jatakamala yang menggambarkan kisah hidup sang Buddha.
3. Arupadhatu yaitu bagian atap candi tingkat ketujuh hingga kesepuluh. Pada bagian ini tidak ada relief namun memiliki banyak stupa yang menggambarkan pencapaian sempurna umat manusia.
Komentar
Posting Komentar